Sosok Guru Penulis dari MAN 1 Deli Serdang
Deli Serdang
(Humas). Dalam dunia pendidikan, seorang
guru diketahui tak hanya bertugas untuk mengajar dan mendidik siswa, melainkan
juga memiliki beberapa tugas lainnya seperti menulis dan menerbitkan buku.
Semakin sering guru menulis dan menerbitkan buku maka guru tersebut akan
semakin dikenal. Baik nama lengkapnya, instansi pendidikan tempatnya mengabdi
dan lainnya. Namun pada kenyataanya masih sangat sedikit guru yang
melakukannya.
Diantara
segelintir guru tersebut adalah Eko Haris Alamsyah, S.Pd, M.Pd.E salah satu
guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MAN 1 Deli Serdang. Eko
adalah sosok “ penulis masyarakat” muda yang enerjik, bersahaja dan cukup
produktif dalam penguatan literasi islam .
Kepada Humas,
sosok yang akrab dipanggil Eko ini mengaku senang dengan menulis sejak menjadi
mahasiswa di UIN Sumatera Utara Medan, hanya saja saat itu tulisan-tulisannya
tidak ia publikasikan karena memang untuk ungkapan ekspresif dan menyalurkan
hobi. Ditambah lagi saat ini menjadi guru harus up to date terhadap berbagai
pengetahuan dan informasi agar materi yang disampaikan kepada siswa bisa lebih
relevan dengan kondisi dan situasi terkini.
"Pengetahuan
ataupun informasi haruslah kita sebarluaskan, misalnya melalui mengajar atau
dengan tulisan sehingga kelak akan menjadi amal jariyah”, ujar Eko.
Pria
kelahiran tahun 1995 ini termasuk salah satu nominator penghargaan asal
Sumatera Utara yang masuk nominasi kategori Penulis Masyarakat pada ajang
bergengsi Kepustakaan Islam Award (KIA) 2024. Tidak hanya itu, Ia juga pernah
meraih penghargaan sebagai Guru Favorit Nasional Kategori Guru MI tahun 2022,
Instruktur Nasional AKMI di Sumut & Jawa Barat tahun 2022 dan Guru Menulis
Nasional di Bogor tahun 2022. Setidaknya ada enam tulisan Eko yang sudah
dibukukan dan juga disumbangkan ke perpustakaan
MAN 1 Deli Serdang, seperti :
1. Cahaya di pelosok-pelosok
tak terjamah (2024).
2. Mengenal kecerdasan
spiritual, sosial dalam kehidupan kewirausahaan (2024).
3. Faktor kemunduran dinasti
abbasiyah (2024).
4. Kemampuan membaca dan
menghafal Al-Quran santri melalui kitab tuhfatul athfal (2024).
5. Islam Rahmatan Lil’alamin
: Manifestasi Kasih Universal (2024).
6. Al-Qur’an Panduan Hidup :
Perspektif Al-Quran Tentang Bekerja, Revolusi Mental, Ketahanan Nasional dan
LGBT (2020).
Eko mengaku
ada kepuasan batin ketika tulisannya berhasil dipublikasikan karena ide atau
gagasannya bisa dibaca oleh orang lain serta menjadi motivasi untuk belajar dan
mengembangkan diri dalam menulis.
"Guru
hari ini bukan hanya mengajar di kelas, namun tetap harus peduli dan menuangkan
ide-ide dalam menuntaskan permasalahan kemasyarakatan melalui gagasan tulisan.
Perkataan dan nama mungkin akan terlupakan, tapi ide dan gagasan tulisan akan
terus kekal, seperti yang tokoh-tokoh fenomenal telah torehkan lewat karyanya
yang kekal, seperti karya-karya buya hamka, imam Al Ghazali, ibnu khaldun, para
imam fikih dan ilmuwan lainnya. Karya mereka tetap dapat mencerahkan dan kita
nikmati hari ini. Ayoo, guru Indonesia terkhusus guru MAN Deli Serdang terus berkarya untuk
negeri", pesan khusus Eko kepada rekan guru.